Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN)) Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat, ditetapkan oleh pemerintah pusat menjadi percontohan sekolah yang memiliki jurusan kopi. Atas penunjukkan ini, menjadikan sekolah tersebut merupakan satu-satunya sekolah di Jawa Barat, bahkan di Indonesia yang pertama kali menerapkan jurusan kopi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami menilai kebijakan tersebut tepat. Sebab program keahlian di SMK harus relevan dengan perkembangan saat ini.
“Saya setuju SMK harus relevan dengan ekonomi baru, sekarang lagi tren di seluruh dunia adalah ekonomi kopi,” katanya.
Dia mengatakan sudah selayaknya Jawa Barat sebagai daerah penghasil kopi terbaik di dunia harus juga memiliki SDM handal bidang industri kopi. Dia menargetkan akan menerapkan SMK hal serupa di seluruh Jawa Barat.
Gubernur mengaku tengah merancang berbagai upayak untuk mempersiapkan Jawa Barat menjadi produsen kopi terbesar di dunia sejak tahun 2014. Di antaranya membagikan 10 juta benih kopi unggulan bersertifikat kepada petani.
“Distribusi satu juta pohon kopi telah dilakukan kepada 61 kelompok tani di enam Kabupaten. Di tahun 2015 dan 2016 telah disalurkan pula 4 juta benih kopi serta 5 juta benih di tahun 2017,” ujar Kamil.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan pada lima tahun mendatang yaitu 2018-2023, akan kembali mendistribusikan 23,5 juta kopi yang disebar ke seluruh daerah.