Industri kopi nasional tengah berkembang beberapa tahun terakhir. Hal itu terlihat dari menjamurnya kedai-kedai baru yang menyajikan menu utama berupa kopi.
Menariknya, kopi yang disajikan bukan dari kopi kemasan alias sachet yang diproduksi pabrik. Melainkan, dari biji kopi yang diolah dengan berbagai cara.
Soal olah-mengolah kopi, tentu saja tak dilepaskan dari peran sang ‘tukang racik’ yakni barista. Dari tangan dingin barista konsumen kemudian dapat menyeruput kopi yang nikmat.
Barista punya keterampilan khusus yang tak dimiliki banyak orang. Tenang, keterampilan itu bisa dipelajari lewat pelatihan atau sekolah barista.
Salah satu sekolah yang menawarkan pelatihan menjadi barista ialah First Crack Coffee Academy. First Crack Academy terletak Altira Business Park B12-15, Jalan Yos Sudarso Kav 95 Sunter, Jakarta.
Sekolah tersebut didirikan oleh Evani Jesslyn dengan latar belakang besarnya potensi industri kopi nasional. Di sisi lain, tempat untuk mempelajari kopi masih minim.
Wanita kelahiran Semarang ini mengatakan, barista bukanlah sekadar hobi. Tapi, sebuah profesi karena menuntut adanya keterampilan dan pengetahuan.
“Kalau menurut saya profesi, karena di situ dituntut skill, ilmu pengetahuan, adanya personality yang bagus, jadi merupakan profesi yang dibilang dipelajari waktu singkat, tidak,” katanya kepada detikFinance di First Crack Coffee Jakarta, Selasa (11/2/2019).
Barista punya arti tersediri bagi Evani. Menurut Evani, barista bukan hanya sebagai tukang olah kopi. Melainkan, orang memiliki pengetahuan tentang kopi, dari asal, pengolahan pasca panen, hingga pengolahan kopi itu sendiri.
“Lalu bisa jadi penyambung lidah petani dengan customer. Ini secangkir kopi asal dari mana, prosesnya seperti apa, customer bisa merasakan dalam secangkir kopi ini bukan hanya kopi, ada perjuangan di balik itu. Lebih ke arah sana peran barista,” sambungnya.
Dalam dunia kopi sendiri selama ini hanya dikenal barista. Padahal, dunia kopi lebih dari itu.
Di First Crack Coffee Academy, nantinya akan diajarkan berbagai aspek tentang kopi dari hulu sampai hilir. Dari green coffee yang meliputi petani, pedagang dan eksportir kopi, sensory skills yang merupakan ‘pencicip’ atau penilai kopi.
Lalu, ada roasting atau memasak kopi, brewing alias menyeduh kopi secara manual, dan terakhir barista skills di mana menyajikan kopi dengan mesin untuk membuat espresso hingga cappuccino.