Kelompok Tani Kopi Wanoja di Kabupaten Bandung, Jawa Barat telah sukses membawa biji kopi dari Tanah Sunda hingga mancanegara. Eti Sumiati, sang pemilik, mengaku kini usahanya punya pelanggan tetap di Arab Saudi.
Tahun ini, belasan ton kopi dari Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung ini akan kembali dikirim ke Arab Saudi. Ia bercerita bahwa kopinya selalu dinanti-nanti ‘orang-orang Arab’.
“Saat ini kan kami sudah menyasar sampai ke 18 negara, nah tahun ini kembali kirim ke Saudi Arabia, bulan Oktober. Kira-kira bakal kirim 18 ton, itu katanya yang nunggu sudah banyak, kopi Wanoja itu selalu dinanti-nanti,” ceritanya usai hadir dalam acara detikJabar Awards 2024, Rabu (17/7/2024).
Sekedar diketahui, Eti Sumiati, pendiri Kelompok Tani Kopi Wanoja di Kabupaten Bandung, Jawa Barat menerima piala detikJabar Awards 2024. Ia menyabet penghargaan Anugerah Komunitas Penggerak Terdepan, kategori Pemberdayaan Perempuan.
Eti menjadi salah satu tokoh yang dinilai mampu menggerakkan dan menginspirasi masyarakat. ‘Wanoja’ yang berarti ‘wanita’ dalam bahasa Sunda, menggambarkan fokus awal kelompok pada petani kopi perempuan.
Eti telah terlibat dalam berbagai inisiatif, termasuk ekspor langsung kopi ke pasar internasional. Kontribusinya pada pengembangan industri kopi di Jawa Barat telah diakui, sebab Kelompok Wanoja berhasil mengirimkan kopi ke negara-negara seperti Arab Saudi, dengan pengiriman 7 ton kopi Arabika yang berharga sekitar Rp 1,4 miliar (USD 72,705).
Dalam konteks dampak terhadap perempuan, Kelompok Tani Kopi Wanoja telah berfokus pada pengembangan usaha petani kopi perempuan. Mereka telah melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan petani kopi perempuan melalui ekspor langsung, yang membantu mereka untuk tetap bertahan dan meningkatkan kesejahteraan.
Tak cuma jadi langganan di negara Timur Tengah dan Asia seperti Singapura atau Jepang, tahun ini juga buah tangan Eti dan 58 pekerjanya siap dikirim ke Belanda. Negara kincir angin itu jadi satu titik negara baru untuk Kopi Wanoja.
“Lalu ada juga negara Belanda, kami siap ekspor sampai 5 ton. Ya semoga semakin meluas jangkauannya, banyak yang langganan. Kami semangat terus untuk hal yang positif. Saya berharap bisnis ini bisa terus melangkah lebih maju,” ucap Eti.
“Karena memang biji kopi kami itu melimpah dan kualitasnya bagus ya, memang di lokasi dengan suhu dingin atau agak di atas itu yang paling bagus untuk kebun kopi. Kalau di daerah lain mungkin sulit,” sambungnya.
Nah dengan pekerjaan yang semakin banyak dan berat, Eti berniat untuk menambah kembali jumlah pekerjanya. Semula para pekerja berjumlah 58 dan berjenis kelamin perempuan maupun laki-laki. Kini, Eti berharap bisa menambah lapangan pekerjaan baru.
“Kami itu bisa keluar Rp45 juta dalam seminggu untuk para pekerja. Semoga nanti bisa menambah pekerja lagi karena ya memang pekerjaannya semakin banyak, ekspor bisa semakin luas juga,” kata Eti.
“Wanoja ke depannya akan meningkatkan pekerjaan lebih banyak, berkualitas, lebih luas lah jangkauannya. Insyaallah itu perlu tenaga banyak dan terampil,” imbuh dia.