Beberapa orang minum kopi sesaat setelah bangun tidur tanpa sarapan. Tetapi apakah kopi aman jika diminum saat perut kosong?
Kandungan kafein pada kopi menjadi pilihan yang tepat untuk memberikan sumber energi di pagi hari. Banyak orang memilih menyeduh secangkir kopi sesaat setelah bangun tidur. Bahkan ada yang memilih ngopi dulu daripada sarapan.
Kopi hitam di pagi hari juga sering menjadi pilihan minuman bagi mereka yang menjalani intermittent fasting. Pada intermittent fasting konsumsi kalori benar-benar dikurangi secara drastis. Kopi hitam tanpa gula ini menjadi pilihan sumber energi yang bisa dinikmati pada pagi hari dengan rendah kalori.
“Sementara asupan kopi dan respon tubuh bervariasi antara satu orang dengan orang lainnya, beberapa orang mungkin akan sangat sensitif terhadap kafein dan akan lebih parah ketika perut kosong,”kata Alissa Rumsey, penulis buku ‘Unapologic Eating’ seperti dilansir HuffPost (14/12).
Lalu apakah minum kopi di pagi dengan keadaan perut kosong akan berbahaya bagi tubuh? Berikut penjelasannya.
Penderita Masalah Pencernaan

Kopi dapat menstimulasi produksi asam pada perut. Asam yang diproduksi ini dapat mengiritasi dengan salah satu cirinya sensasi seperti jantung terbakar dan reflux. Pada beberapa orang keluhan seperti ini akan sangat terasa setelah mengonsumsi kopi dalam keadaan perut kosong.
Maya Feller, seorang ahli gizi, merekomendasikan untuk mengonsumsi kopi dengan beberapa makanan yang bisa meredakan asam perut. Misalnya pisang yang belum terlalu matang, oatmeal, telur, buah-buahan yang tidak asam atau roti gandum.
Kopi juga meningkatkan kontraksi otot-otot di usus besar. Sementara bagi sebagian orang dengan kondisi pencernaan berupa sindrom iritasi usus atau mereka yang rentan terhadap diare, kopi bisa membuat gejala tersebut semakin buruk. Beberapa lainnya mendapatkan efek kafein sebagai stimulan yang serupa dengan obat pencahar.
Penderita Masalah Kecemasan

Efek stimulan kafein dapat meningkatkan gejala kecemasan umum seperti gugup, gelisah, kesulitan tidur dan detak jantung yang cepat. Orang dengan gangguan kecemasan mungkin akan mengalami kegelisahan dengan jumlah kafein yang lebih kecil daripada mereka yang tidak mengalami masalah kecemasan.
Kopi dengan takaran 400 miligram per hari masih dianggap aman untuk sebagian besar orang dewasa yang sehat. Sedangkan pada individu yang mengalami gangguan kecemasan mungkin akan mulai merasakan gangguan pada takaran 200 miligram.
Menurut Marilyn Cornelis, beberapa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein murni dengan makanan dapat memperlambat kafein mencapai tingkat puncak dalam darah dan juga mengurangi kadarnya. Bahkan penemuan dari hasil eksperimen yang dilakukan mengungkapkan mengonsumsi kafein dengan makanan selingan akan membuat kafein yang terserap dalam darah lebih rendah dan hanya sekitar satu cangkir kecil.
Gejala yang Tak Berhubungan dengan Kopi
Penting untuk mengetahui ketidaknyamanan yang dirasakan setelah minum kopi dengan atau tanpa makanan. Menurut Rumsey, terkadang gejala yang kita alami bukan berasal dari makanan yang kita konsumsi.
“Gejala yang dirasakan mungkin ada hubungannya dengan makanan, kopi atau sesuatu yang lain,” kata Rumsey.
Menurutnya, seringkali gejala yang dialami tidak ada hubungannya dengan makanan dan lebih banyak hubungannya dengan sesuatu yang lain. Misalnya stres, gangguan tidur atau kecemasan.