Banyak orang tak bisa jalani hari tanpa minum kopi. Ternyata ini tak melulu karena aroma dan rasa kopi yang enak. Peneliti bilang sebabnya adalah kecanduan kafein.
Kopi merupakan minuman populer di pagi hari yang menjadi sumber energi untuk menjalani aktivitas. Di balik cita rasa kopi yang nikmat, pencinta kopi ternyata berisiko alami kecanduan kafein.
Dikutip dari Metro (10/12), penelitian baru mengungkap bahwa pencinta kopi bisa jadi bukan kecanduan pada rasa kopi, melainkan pada kafein yang terkandung di dalam secangkir kopi.
Untuk melaksanakan penelitian kecanduan kafein, peneliti Jerman menguji peminum kopi dengan intensitas berat, rendah hingga sedang sebagai partisipan. Mereka menemukan bahwa peminum kopi dengan intensitas berat atau sering, memiliki keinginan yang lebih kuat terhadap kopi bahkan tanpa menyukai atau merasa puas dengan jenis kopi yang diminumnya.
Keinginan yang kuat tanpa menyukai atau tidak peduli lagi dengan jenis kopi apa yang diminum merupakan tanda klasik dari sebuah kecanduan. Bagi mereka, kafein sudah menjadi kebutuhan tanpa menghiraukan lagi jenis kopi yang diminum.
Para peneliti memantau 24 peminum kopi intensitas berat, yang minum kopi setidaknya tiga kali sehari, dan 32 individu yang tidak banyak minum kopi atau tidak meminumnya sama sekali.
Seperti yang diprediksi peneliti, peminum kopi biasa menunjukkan tingkat keinginan lebih tinggi dalam memilih jenis minumannya. Hasil sebaliknya didapatkan pada peminum kopi dengan intensitas berat. Mereka menunjukkan keinginan peningkatan akan kopi dan kafein.
“Data ini menegaskan bahwa konsumsi kopi yang sering dikaitkan dengan keinginan yang kuat, tidak harus selalu kopi, tetapi keinginan untuk konsumsi kafein secara berulang,” kata para peneliti dari Friedrich Schiller University Jena di Jerman.
Hal ini menunjukan bahwa mereka yang secara rutin minum kopi dengan intensitas berat lebih cenderung menginginkan kafeinnya daripada kopi. Hal ini membuktikan bahwa kafein memiliki sifat adiktif yang dapat membuat konsumennya kecanduan.
“Disosiasi ini memberikan penjelasan yang memungkinkan untuk konsumsi minuman yang mengandung kafein secara luas dan stabil. Seperti obat lain, mereka yang minum kopi secara berlebihan bisa menjadi kecanduan,” lanjut para peneliti.
Kafein juga memiliki efek adiktif yang sama dengan pengaruh amfetamin, kokain dan heroin, yaitu untuk menstimulasi otak. Bisa dikatakan bahwa menstimulasi otak itu memberikan efek bersemangat atau energi lebih pada orang yang mengonsumsinya.
Pada jurnal mereka yang diterbitkan dalam Jurnal Psychopharmacology, para peneliti menambahkan bahwa disosiasi keinginan dan kesukaan telah diamati dengan berbagai macam obat pada hewan.
“Perbedaan utama antara obat-obatan yang sangat adiktif (misalnya, alkohol atau kokain) dan zat dengan kekuatan adiktif yang lebih rendah (misalnya, kafein) terutama mungkin kuantitatif daripada yang kualitatif,” kata para peneliti.
Mengontrol asupan kafein harian memang perlu dilakukan. Salah satunya agar tubuh tidak terbiasa dengan jumlah kafein yang tinggi yang mungkin saja bisa menyebabkan kecanduan seperti yang dijelaskan.
Mulai mengganti kopi dengan kopi decaf yang lebih rendah kandungan kafeinnya akan lebih aman untuk tubuh. Seperti yang diketahui segala sesuatu yang berlebihan tidak akan baik, termasuk urusan minum kopi.