Cita rasa kopi yang kita seduh ditentukan oleh dari mana biji kopi tersebut berasal, daerah dan ketinggian, dan juga dari proses roasting atau sangrainya.
Roasting atau sangrai sendiri merupakan proses pemanggangan kopi, yang akan berpengaruh pada rasa, aroma, ciri khas dan kadar kafein pada biji kopi.
Sebelum di-roasting, biji kopi yang masih berupa Green Bean masih berbau rumput dan buah-buahan dan belum memiliki aroma dan cita rasa yang khas, karena itulah proses roasting pada pengolahan kopi diperlukan.
Proses sangrai memiliki tahapan-tahapan tertentu untuk menghasilkan biji kopi yang berbeda-beda.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil proses ini, salah satunya, suhu dan waktu.
Kedua hal ini sangat menentukan roasting-an jenis apa yang akan dihasilkan, mulai dari Light Roast, Medium Roast, Medium to Dark Roast hingga Dark Roast.
Mari kita bahas satu persatu.
Light Roast
Sesuai namanya, hasil proses roasting jenis ini tidak terlalu lama dipanggang dan tidak terpapar suhu yang terlalu tinggi, ada kisaran suhu 180 derajat Celcius
Cara membedakannya, dapat dilihat dari segi warna dan kadar minyak, Light Roast berwarna coklat muda terang dan teksturnya tidak berminyak.
Biji kopi yang dihasilkan memiliki cita rasa original yang terjaga, keasaman yang tinggi, kafein yang tinggi dan memiliki rasa bitter.
Proses sangrai ini terbilang singkat karena hanya membutuhkan waktu hingga terjadi letupan kopi pertama atau biasa disebut First Crack.
Kopi dengan profil sangrai Light Roast, cocok untuk metode seduh tubruk, french-press ataupun kopi saring / pour-over.
Medium Roast
Hasil sangrai Medium Roast ini memiliki ciri warna biji yang lebih gelap namun tidak berminyak.
Pada prosesnya, Green Bean atau biji kopi dipanggang pada suhu 210-220 C dan dihentikan beberapa saat setelah melewati First Crack.
Hasilnya, kadar kafein menurun dengan rasa yang intens dan komposisi yang pas.
Bagi beberapa brewer, medium roast paling cocok untuk penyeduhan kopi metode manual, karena kadar kafein yang cenderung rendah dan cita rasa asli masih terjaga.
Kopi dengan profil sangrai ini cocok untuk metode seduh espresso dan mesin coffee maker.
Medium to Dark Roast
Proses sangrai satu ini akan menghasilkan biji kopi berwarna coklat tua dan minyak mulai muncul karena suhu pemanggangan berkisar 225-230 C.
Proses medium to dark roast ditandai dengan letupan kedua (second crack).
Proses ini kadang sering disamakan dengan Dark Roast. Cita rasa original mulai menghilang dan kafein juga menurun.
Hasil sangrai ini cocok untuk kopi espresso, baik diseduh dengan mokapot ataupun mesin espresso.
Dark Roast
Satu lagi jenis hasil sangrai kopi, yakni dark roast memiliki ciri biji kopi coklat tua bahkan kehitaman, dengan tekstur berminyak pada seluruh biji.
Kopi yang dihasilkan cenderung kehilangan cita rasa originalnya, kafein yang menurun dan menghasilkan rasa terbakar atau burnt yang cukup kuat, karena dipanggang pada suhu 240-250 C hingga kopi berwarna hitam dan berminyak
Hasil sangrai ini biasa digunakan untuk minuman kopi espresso, cafe-latte, cappucino.
Kesimpulannya adalah kopi memang ajaib, cita rasanya ditentukan oleh beberapa hal dalam prosesnya, salah satunya proses sangrai.
Proses yang dilakukan sebelum proses penyeduhan ini dapat dikatakan sebagai proses yang paling memengaruhi rasa.
Untuk melakukan sangrai memang dibutuhkan pengalaman lebih, namun kini, setidaknya kita dapat mengenal karakter kopi yang kita seduh berdasarkan hasil sangrainya.